Kumpulan teks puisi disertai pengarangnya


Kumpulan teks puisi disertai pengarangnya - Puisi merupakan suatu karya sastra Indonesia. Saat kita mendengar sebuah puisi, mungkin hati kita akan terasa damai. Saya telah menyajikan 10 teks puisi yang berbeda disertai pengarangnya. Mungkin dari sobat-sobat ada yang sedang ditugaskan oleh gurunya untuk mencari teks-teks puisi. Hee, jangan khawatir, karena saya telah membantu kalian dengan menyajikan Kumpulan teks puisi disertai pengarangnya. Check it out.


1. Debu

(Emha Ainun Nadjib)

 
Debu yang menempel di keningmu

Biarkan, jangan diusap

Jika usai rakaat terakhir

Teruskan berdzikir

 
Disuruh oleh Allah butir-butir debu itu

Agar menyerap kotoran dari gumpalan otakmu

Jika telah penuh muatannya

Akan tanggal dengan sendirinya


Nanti pikiranmu mengkaca benggala

Beningnya tak terbilang kata

Cahaya Allah menembusnya

Memantul darimu ke wajah buram dunia

 
Kalau engkau bersujud hingga rakaat tak terhingga

Wajahmu sirna, menjelma cahaya

Kepada para malaikat, alam dan manusia

Tak bisa kau sodorkan apa pun kecuali cahaya

 
Cahaya hanya satu

Namanya satu

Kau dengar Allah menyapa, Muhammad menyapa

Dari dalam diri, yang bukan lagi pribadi 



 
2. Layang-layang

(D. Zamawi Imron)


sederhana sekali naiknya layang-layang itu

membawa harapan, membawa nama-nama

 
         (angin mengukir gunung

         dengan nilai-nilai

         di pusat lembah yang teduh

         ada tempayan purba dibasuh)

 
dalam takdir yang amat rahasia

maka putuslah layang-layang itu

sejumlah anak telah menunggu

dan siap memperebutkannya

pada hingar-bingar yang seperti sorak dunia

layang-layang itu koyak-moyak tak tentu bentuknya


         (angin mengetuk jantung

         nilai-nilai pun bangkit

         setangkai mawar jatuh

         dari segumpal kesedihan)



 
3. Hujan

(Soni Farid Maulana)


Hujan, curahkan berkahmu yang hijau pada lembah hatiku.

Puaskan dahaga akar tumbuhan

Agar jiwaku

Terasa segar membajak kehidupan

 
Di pinggir jendela kuingat benar tahun lalu

Aku masih kanak bersenda-gurau, bernyanyi riang

Memutar-mutar payung hitam di bawah curahmu

Yang berkilau bagai perak tersentuh bulan


O, hujan, puaskan dahaga jiwaku agar berubah

Agar hidup menyeruak

Bagai tumbuhan

Menjemput cahaya maha cahaya




4. Diponegoro

(Chairil Anwar)


Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati

 
Maju

Ini barisan tak bergenderang berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti

Sudah itu mati


Maju

Bagimu negeri

Menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sungguh pun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

 
Maju

Serbu

Serang

Terjang

 


5. Nyanyian Jiwa

(Fauzi Arifin)


akulah hati yang bimbang

oleh petuah dan ajaran

akulah rindu yang melata

di bumi berkalung duka lara

akulah sepi yang mengaji

bertengger di keluasan jagat raya

akulah burung yang berkulik itu

berkabar tentang diri yang ada

akulah gelisah yang terjaga

mabuk dan menari separuh irama

akulah lirik dan lagunya

meratap menggemakan takbir di sudut-sudut dunia




6. Lagu Gadis Itali

(Sitor Situmorang)

 
Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Jika musim tiba nanti

Jemput Abang di Teluk Napoli


Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Sedari Abang lalu pergi

Adik rindu setiap hari

 
Kerling danau di pagi hari

Lonceng gereja bukit Itali

Andai Abang tak kembali

Adik menunggu sampai mati


Batu tandus di kebun anggur

Pasir teduh di bawah nyiur

Abang lenyap hatiku hancur

Mengejar bayang di salju gugur




7. Gadis Peminta-minta

(Toto Sudarto Bachtiar)

 
Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa


Ingin aku iku, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayaan riang


Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral

Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal

Jiwa begitu murni, terlelu murni

Untuk bisa membagi dukaku

 
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil

Bulan di atas itu, tak ada yang punya

Dan kotaku, ah kotaku

Hidupnya tak lagi punya tanda



 
8. Perpisahan

(Elha)

 
Akhirnya peluit pun dibunyikan

Buat penghabisan kali kugenggam jarimu

Lewat celah kaca jendela

Lalu perlahan-lahan jarak antara kita

Mengembang jua

Dan tinggalah rel-rel, peron dan lampu

Yang menggigil di angin senja




9. Kembang Setengah Jalan

(Armijn Pane)

 
Mejaku hendak dihiasi

Kembang jauh dari gunung

Kau petik sekarangan kembang

Jauh jalan panas hari

Bunga layu setengah jalan




10. Doa

(Amir Hamzah)


Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?

Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik

Setelah menghalaukan panas payah terik


         Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan

         Melambung rasa menayang pikir

         Membawa angan ke bawah kursimu

 
Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang memasang lilinnya

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap malam menyirak kelopak

 
         Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu, penuhi dadamu dengan cahyamu

         Biar bersinar mataku sendu, biar berbinar gelakku rayu!

 
Itulah Kumpulan teks puisi disertai pengarangnya, mungkin dari sobat-sobat ada yang sudah pernah membaca salah satu dari puisi diatas atau mungkin lebih, baik itu membaca dari buku, internet, surat kabar, atau media lainnya. Biar begitu saya tetap merasa senang bisa membantu kalian yang mungkin sedang ada tugas. O.k tak usah lama-lama, saya akan pamit. Terima kasih sudah mau berkunjung dan membaca, sampai jumpa. :)

Related Posts:

0 Response to "Kumpulan teks puisi disertai pengarangnya"

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.